Football5Star.net, Indonesia – Kim Pan-gon mengaku khawatir penggantinya di timnas Malaysia kualitasnya lebih buruk. Dia berharap apa yang Vietnam rasakan tak dialami oleh bekas anak asuhnya.
Baru-baru ini, pelatih kelahiran Korea Selatan itu mengambil keputusan mengejutkan dengan mengundurkan diri dari pelatih Harimau Malaya setelah dua tahun 6 bulan. Faktor pribadi disebut-sebut menjadi alasan mantan nakhoda Hong Kong ini meninggalkan posisinya saat dua ujian berat menanti Malaysia.
Kim Pan-gon sendiri merasa kalau apa yang dikerjakan di Malaysia dalam dua setengah tahun sudah berjalan sangat baik. Dia pun berharap pekerjaan itu bisa dilanjutkan oleh Pau Marti yang diharap pula tak dapat tekanan besar.
“Apa yang kami lakukan sangat bagus. Ini terjadi di Vietnam. Ketika pelatih (Park Hang-seo) mencapai kesuksesan besar, penggantinya (Phillipe Troussier) menghadapi tekanan,” ungkap Kim Pan-gon dikutip dari Asto Arena.
“Penggantinya buruk, yang berikutnya sama saja. Situasinya sangat menegangkan. Kita tidak boleh memberikan tekanan seperti itu pada Pau Marti,” tambah dia.
Kim Pan-gon Harap Semuanya Beri Waktu Pau Marti
Kim pun berharap semuanya bisa memberi waktu kepada Pau Marti untuk menjalani proses bersama timnas Malaysia. Dia yakin, juru taktik asal Spanyol itu bisa buktikan kualitasnya karena unya potensi besar.
“Kami perlu memberikan waktu kepada Pau Marti agar dia bisa memberikan yang terbaik. Ada tekanan yang bisa diberikan padanya tapi jika berlebihan akan membunuhnya,” tutup dia.
Taruhan Bola – Piala Dunia 2022
Liga Inggris, Liverpool, Piala Dunia 2022, World Cup 2022, Argentina vs Arab, Spanyol, Portugal, Prediksi Liga Inggris, West Ham United, Prediksi Bola, Manchester United, Premier League, Tottenham Hotspur, Elche, Liga Spanyol, Real Madrid, berita judi online, berita judi slot online, berita terkini judi online, berita situs judi online, berita judi online terbaru, judi online berita, berita penangkapan judi online, berita terbaru judi online, berita tentang judi online, berita pertandingan dan prediksi piala dunia 2022